Masif beriklan, mematok harga murah, dan menawarkan kualitas program software accounting yang tak kalah dengan merek asing, membuat Zahr sanggup meraup 8.000 pelanggan UKM. Bahkan, saban tahunnya Zahir mampu membukukan pertumbuhan penjualan 50%.
International Data Corporation (IDC) melansir bahwa pasar teknologi informasi (TI) di Indonesia pada 2006 mencapai US$ 7.97 miliar. Dari jumlah tersebut, pasar software hanya meraup US$ 137 juta. Sebagian besar, atau 78%-nya, kontribusi oleh hardware. Meski pasar software masih kecil, pertumbuhannya terbilang menjanjikan. Menurut Ketua Asosiasi Peranti Lunak Telematika Indonesia Djarot Subiantoro, seperti di kutip Bisnis Indonesia, pertumbuhan pasar peranti lunak (software) di Tanah Air pada 2006 mencapai 16%.
Nah, salah satu pasar software yang menjanjikan itu adalah software accounting. Bayangkan, setiap perusahaan tentu butuh software accounting untuk membantu mengelola finansial perusahaan. Sayangnya, diakui Director PT. Zahir International Muhamad Ismail Thalib, banyak software accounting ternama yang kebanyakan merek luar negeri membandrol harga yang amat tinggi. “Padahal, tidak semua pebisnis, terutama yang kelasnya UKM (Usaha Kecil Menengah) mampu membeli dengan harga setinggi itu,” ungkap Muhamad.
Faktor itulah, yang menyebabkan Muhamad berani melempar zahir ke pasar. Sebagai produk software lokal, Zahir menawarkan harga yang terjangkau. Yaitu mulai kisaran Rp. 1 juta sampai dengan Rp. 15 jutaan per user. Atau, berselisih harga 50%-100% di bandingkan dengan merek asing. Dengan patokan harga itu, sejak awal Zahir berkonsentrasi pada UKM yang menggunakan software accounting. Sementara jumlah UKM di Indonesia begitu besar.
Kendati masuk dengan merek lokal, bukan berarti Zahir tidak punya pesaing. Merek-merek perangkat lunak accounting lokal juga bertebaran di pasar seperti Accurate, Sakti, Immatek, dan CPSSoft. Hanya saja, sedikit dari merek-merek tadi mau berpromosi atau mem-branding. Hidayat Tjokrojojo, Sekretaris Asosiasi Piranti Lunak Indonesia, seperti di kutip Republika Online, mengamini bahwa produk lokal masih kurang promosi sehingga belum sepopuler produk asing. “Promosi untuk produk lokal hanya mengandalkan informasi dari mulut ke mulut, atau pameran yang dilakukan secara terbatas,” ucapnya.
Upaya promosi sekaligus branding yang minim itu rupanya disadari betul oleh Zahir. Itu sebabnya, sejak di lempar ke pasar, Zahir aktif melakukan promosi maupun branding. “Meski upaya tersebut tak semasif sekarang, sejak awal kami sadar untuk terus menciptakan awareness di kalangan pebisnis UKM,” Muhamad mengukapkan.
Dalam tiga tahun terakhir ini misalnya, Zahir masih berkampanye di media cetak nasional dan lokal, media online, serta radio. Sekitar 20% omset Zahir tiap tahunnya pun disisihkan hanya untuk mengkomunikasikan sekaligus mempromosikan Zahir. Jangan heran kalau belakangan zahir lah yang satu-satunya brand software accounting lokal yang giat berkampanye. Kompas, Republika, Kedaultan Rakyat, jawa Pos, SWA, Harian Fajar( Sulawesi), Solo Pos, Bali Ad, DetikCom, dan Google umpamanya, merupakan jejeran media yang telah dipilih beriklan.
Membangun image Zahir sedari awal menjadi salah satu strategi Zahir dalam menjajakan produk software accountingnya. “Salah satu upaya meyakinkan pasar UKM adalah lewat jaminan image Zahir yang tak kalah dengan merek asing. Kami juga meyakinkan pasar bahwa zahir akan terus ada hingga tahun-tahun kedepan,” paparnya. Image positif zahir juga turut terbentuk dengan di anugerahinya Zahir berbgai penghargaan, antara lain Asia Pasific Information and Communication Technology Alliances Award 2002, 2003, dan 2004 serta Best Of The Best Software 2003 dari Presiden RI.
Diakui Muhamad, menyasar pasar UKM memang tidak mudah. Ada dua tantangan utama yang harus dihadapi, yakni pengetahuan TI yang masih minim di kalangan pebisnis UKM dan harga. Untuk itu, selain beriklan, Zahir pun rajin mengedukasi pasar. ”UKM itu punya duit, tapi mereka tidak tahu bahwa ada produk software yang mampu menbatu kelancaran pengembangan bisnis mereka,” Muhamad berujar.
Maka, langkah awal yang di tempuh Zahir adalah strategi door to door, menggandeng komunitas, dan giat mengikuti pameran di dalam maupun luar negeri. Dikatakannya, agen penjualan Zahir rajin merangsek langsung ke markas pebisnis UKM. Sementara itu, channel reseller seperti toko buku dan toko komputer pun dijadikan mitra dalam menjajakan Zahir. “Sekarang, total partner kami ada 50. Dan, 80%-nya adalah toko komputer,” akunya.
Dalam setiap langkah door to door, tim penjualan Zahir juga mengupayakan demo produk. Maklum saja, untuk perangkat TI seperti Zahir, demo produk menjadi kunci penting ketertarikan konsumen untuk membeli. Terlebih, menimbang pasar UKM yang memang tidak begitu dekat dengan TI.
Komunitas asosiasi UKM di daerah-daerah serta komunitas pengusaha juga dijajaki tim penjualan Zahir. Paling anyar, 28 Februari ini, Zahir memberikan sponsor pada komunitas Tangan Di Atas-komunitas yang banyak di ikuti para pengusaha pemula yang jumlahnya mencapai ribuan member. “ Pada acara komunitas tersebut, kami akan membagikan staterkit, memberikan secara gratis produk baru Zahir Merdeka, serta memberikan potongan harga 25% untuk paket Zahir beli putus,” jelas Muhamad.
Berbagai upaya yag dilakukan Muhamad tersebut membawa hasil yang menggembirakan. Rata-rata tiap tahunnya, omset zahir tumbuh 50%. Sampai saat ini, Zahir sudah di pakai oleh 8.000 perusahaan di Tanah Air.” Omset kami pertahunnya mencapai 6-7 miliar. Tahun ini kami tumbuh 50% di banding tahun 2007,”katanya.
Satu kunci dari keberhasilan Zahir adalah getok tular, alias word of mouth. Menurut Muhamad, dari seluruh pelanggan Zahir, 30%-40% di antaranya mengetahui dan tertarik membeli Zahir karena adanya referensi.
Menjadi produk yang direferensi seperti ini tak terlepas dari dua kekuatan Zahir, yaitu keunggulan produk dan layanan purna jual dengan free support. Diterangkan Muhamad, Zahir mengedepankan konsep kemudahan. Oleh karena itu, Zahir dirancang sebagai program akuntansi berbahasa Indonesia, mudah di gunakan, bekualitas dan bedaya guna tinggi, serta di rancang tepat dengan kebutuhan UKM di Indonesia. Zahir tak sekedar membantu memberikan laporan keuangan dan grafiknya, tetapi juga bisa menampilkan tren penjualan berikut analisisnya.” Semua laporan Zahir Accounting bisa di akses via internet dan di tampilkan melalui web browser. Bahkan, laporan keuangan juga bisa diakses lewat ponsel,” tambah Muhamad.
Paket produk yang ditawarkan Zahir pun dibuat beragam. Ada produk paket beli putus, produk rakitan, yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan paling anyar produk Zahir Merdeka yang diluncurkan Desember 2008 yang dilatarbelakangi oleh adanya perilaku dari segmen UKM yang tidak terlalu aware dengan TI, tidak berani berinvestasi di TI, tetapi sebetulnya mereka butuh untuk kepentingan pengembangan bisnis mereka.
Maka, ditelurkanlah produk software sewa prabayar dengan merek Zahir Merdeka. Konsumen cukup membeli voucher paket Zahir Merdeka, sesuai kemampuan keuangan dan kebutuhan pelaku usaha. Sebutlah, tarif Small Business Accounting Rp. 34.000, edisi Flexy Money seharga Rp. 130.000, edisi Flexy Trade seharga Rp. 137.000, dan terakhir edisi Personal Rp. 137.000. Semuanya dalam tenggat aktif 30 hari.” Zahir Merdeka juga menjadi salah satu jalan untuk mengundang pebisnis UKM mencoba, tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi,” jelas Muhamad sambil menambahkan bahwa Zahir Merdeka tersedia di toko-toko buku dan komputer di Tanah Air.
Adapun layanan purna jual, Zahir sudah menyebar kantor agent-nya di delapan kota besar di Indonesia. Sebut saja Padang, Jakarta, Bandung, Solo, Malang, Surabaya, Bali, dan Makassar. Di sana, ditempatkan tim sales maupun tim support.” Tim support misalnya, akan membantu konsumen memandu dan men-training penggunaan Zahir, termasuk lewat e-mail, chating, maupun telepon,” Muhamad menutup pembicaraan.
Penulis / Peliput : Dwi Wulandari
International Data Corporation (IDC) melansir bahwa pasar teknologi informasi (TI) di Indonesia pada 2006 mencapai US$ 7.97 miliar. Dari jumlah tersebut, pasar software hanya meraup US$ 137 juta. Sebagian besar, atau 78%-nya, kontribusi oleh hardware. Meski pasar software masih kecil, pertumbuhannya terbilang menjanjikan. Menurut Ketua Asosiasi Peranti Lunak Telematika Indonesia Djarot Subiantoro, seperti di kutip Bisnis Indonesia, pertumbuhan pasar peranti lunak (software) di Tanah Air pada 2006 mencapai 16%.
Nah, salah satu pasar software yang menjanjikan itu adalah software accounting. Bayangkan, setiap perusahaan tentu butuh software accounting untuk membantu mengelola finansial perusahaan. Sayangnya, diakui Director PT. Zahir International Muhamad Ismail Thalib, banyak software accounting ternama yang kebanyakan merek luar negeri membandrol harga yang amat tinggi. “Padahal, tidak semua pebisnis, terutama yang kelasnya UKM (Usaha Kecil Menengah) mampu membeli dengan harga setinggi itu,” ungkap Muhamad.
Faktor itulah, yang menyebabkan Muhamad berani melempar zahir ke pasar. Sebagai produk software lokal, Zahir menawarkan harga yang terjangkau. Yaitu mulai kisaran Rp. 1 juta sampai dengan Rp. 15 jutaan per user. Atau, berselisih harga 50%-100% di bandingkan dengan merek asing. Dengan patokan harga itu, sejak awal Zahir berkonsentrasi pada UKM yang menggunakan software accounting. Sementara jumlah UKM di Indonesia begitu besar.
Kendati masuk dengan merek lokal, bukan berarti Zahir tidak punya pesaing. Merek-merek perangkat lunak accounting lokal juga bertebaran di pasar seperti Accurate, Sakti, Immatek, dan CPSSoft. Hanya saja, sedikit dari merek-merek tadi mau berpromosi atau mem-branding. Hidayat Tjokrojojo, Sekretaris Asosiasi Piranti Lunak Indonesia, seperti di kutip Republika Online, mengamini bahwa produk lokal masih kurang promosi sehingga belum sepopuler produk asing. “Promosi untuk produk lokal hanya mengandalkan informasi dari mulut ke mulut, atau pameran yang dilakukan secara terbatas,” ucapnya.
Upaya promosi sekaligus branding yang minim itu rupanya disadari betul oleh Zahir. Itu sebabnya, sejak di lempar ke pasar, Zahir aktif melakukan promosi maupun branding. “Meski upaya tersebut tak semasif sekarang, sejak awal kami sadar untuk terus menciptakan awareness di kalangan pebisnis UKM,” Muhamad mengukapkan.
Dalam tiga tahun terakhir ini misalnya, Zahir masih berkampanye di media cetak nasional dan lokal, media online, serta radio. Sekitar 20% omset Zahir tiap tahunnya pun disisihkan hanya untuk mengkomunikasikan sekaligus mempromosikan Zahir. Jangan heran kalau belakangan zahir lah yang satu-satunya brand software accounting lokal yang giat berkampanye. Kompas, Republika, Kedaultan Rakyat, jawa Pos, SWA, Harian Fajar( Sulawesi), Solo Pos, Bali Ad, DetikCom, dan Google umpamanya, merupakan jejeran media yang telah dipilih beriklan.
Membangun image Zahir sedari awal menjadi salah satu strategi Zahir dalam menjajakan produk software accountingnya. “Salah satu upaya meyakinkan pasar UKM adalah lewat jaminan image Zahir yang tak kalah dengan merek asing. Kami juga meyakinkan pasar bahwa zahir akan terus ada hingga tahun-tahun kedepan,” paparnya. Image positif zahir juga turut terbentuk dengan di anugerahinya Zahir berbgai penghargaan, antara lain Asia Pasific Information and Communication Technology Alliances Award 2002, 2003, dan 2004 serta Best Of The Best Software 2003 dari Presiden RI.
Diakui Muhamad, menyasar pasar UKM memang tidak mudah. Ada dua tantangan utama yang harus dihadapi, yakni pengetahuan TI yang masih minim di kalangan pebisnis UKM dan harga. Untuk itu, selain beriklan, Zahir pun rajin mengedukasi pasar. ”UKM itu punya duit, tapi mereka tidak tahu bahwa ada produk software yang mampu menbatu kelancaran pengembangan bisnis mereka,” Muhamad berujar.
Maka, langkah awal yang di tempuh Zahir adalah strategi door to door, menggandeng komunitas, dan giat mengikuti pameran di dalam maupun luar negeri. Dikatakannya, agen penjualan Zahir rajin merangsek langsung ke markas pebisnis UKM. Sementara itu, channel reseller seperti toko buku dan toko komputer pun dijadikan mitra dalam menjajakan Zahir. “Sekarang, total partner kami ada 50. Dan, 80%-nya adalah toko komputer,” akunya.
Dalam setiap langkah door to door, tim penjualan Zahir juga mengupayakan demo produk. Maklum saja, untuk perangkat TI seperti Zahir, demo produk menjadi kunci penting ketertarikan konsumen untuk membeli. Terlebih, menimbang pasar UKM yang memang tidak begitu dekat dengan TI.
Komunitas asosiasi UKM di daerah-daerah serta komunitas pengusaha juga dijajaki tim penjualan Zahir. Paling anyar, 28 Februari ini, Zahir memberikan sponsor pada komunitas Tangan Di Atas-komunitas yang banyak di ikuti para pengusaha pemula yang jumlahnya mencapai ribuan member. “ Pada acara komunitas tersebut, kami akan membagikan staterkit, memberikan secara gratis produk baru Zahir Merdeka, serta memberikan potongan harga 25% untuk paket Zahir beli putus,” jelas Muhamad.
Berbagai upaya yag dilakukan Muhamad tersebut membawa hasil yang menggembirakan. Rata-rata tiap tahunnya, omset zahir tumbuh 50%. Sampai saat ini, Zahir sudah di pakai oleh 8.000 perusahaan di Tanah Air.” Omset kami pertahunnya mencapai 6-7 miliar. Tahun ini kami tumbuh 50% di banding tahun 2007,”katanya.
Satu kunci dari keberhasilan Zahir adalah getok tular, alias word of mouth. Menurut Muhamad, dari seluruh pelanggan Zahir, 30%-40% di antaranya mengetahui dan tertarik membeli Zahir karena adanya referensi.
Menjadi produk yang direferensi seperti ini tak terlepas dari dua kekuatan Zahir, yaitu keunggulan produk dan layanan purna jual dengan free support. Diterangkan Muhamad, Zahir mengedepankan konsep kemudahan. Oleh karena itu, Zahir dirancang sebagai program akuntansi berbahasa Indonesia, mudah di gunakan, bekualitas dan bedaya guna tinggi, serta di rancang tepat dengan kebutuhan UKM di Indonesia. Zahir tak sekedar membantu memberikan laporan keuangan dan grafiknya, tetapi juga bisa menampilkan tren penjualan berikut analisisnya.” Semua laporan Zahir Accounting bisa di akses via internet dan di tampilkan melalui web browser. Bahkan, laporan keuangan juga bisa diakses lewat ponsel,” tambah Muhamad.
Paket produk yang ditawarkan Zahir pun dibuat beragam. Ada produk paket beli putus, produk rakitan, yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan paling anyar produk Zahir Merdeka yang diluncurkan Desember 2008 yang dilatarbelakangi oleh adanya perilaku dari segmen UKM yang tidak terlalu aware dengan TI, tidak berani berinvestasi di TI, tetapi sebetulnya mereka butuh untuk kepentingan pengembangan bisnis mereka.
Maka, ditelurkanlah produk software sewa prabayar dengan merek Zahir Merdeka. Konsumen cukup membeli voucher paket Zahir Merdeka, sesuai kemampuan keuangan dan kebutuhan pelaku usaha. Sebutlah, tarif Small Business Accounting Rp. 34.000, edisi Flexy Money seharga Rp. 130.000, edisi Flexy Trade seharga Rp. 137.000, dan terakhir edisi Personal Rp. 137.000. Semuanya dalam tenggat aktif 30 hari.” Zahir Merdeka juga menjadi salah satu jalan untuk mengundang pebisnis UKM mencoba, tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi,” jelas Muhamad sambil menambahkan bahwa Zahir Merdeka tersedia di toko-toko buku dan komputer di Tanah Air.
Adapun layanan purna jual, Zahir sudah menyebar kantor agent-nya di delapan kota besar di Indonesia. Sebut saja Padang, Jakarta, Bandung, Solo, Malang, Surabaya, Bali, dan Makassar. Di sana, ditempatkan tim sales maupun tim support.” Tim support misalnya, akan membantu konsumen memandu dan men-training penggunaan Zahir, termasuk lewat e-mail, chating, maupun telepon,” Muhamad menutup pembicaraan.
Penulis / Peliput : Dwi Wulandari
MAJALAH : MIX - EDISI, APRIL 2009
HAL. 68-70
RUBRIK , XPERIENCE
HAL. 68-70
RUBRIK , XPERIENCE
0 komentar:
Posting Komentar