Kamis, Juni 18, 2009

Bisnis Software Harus Jangka Panjang

Bisnis software bukan iseng-iseng atau sekadar mencari materi sesaat.

JAKARTA— Mengapa masih banyak orang yang tidak mau menggunakan software local? Menurut pendiri dan Chairman PT Zahir Internasional, Fadil Fuad Basymeleh, salah satu penyebabnya adalah factor kepercayaan dan jaminan pelayanan jangka panjang produk tersebut. ‘’Mereka khawatir, kalau nanti software tersebut bermasalah, perusahaan software tersebut sudah tutup, sehingga mereka tidak bisa mendapatkan pelayanan lagi,’’ ujar Fadil Fuad Basymeleh.


Pengembang software akuntansi bermerek dagang Zahir Accounting itu menegaskan, bisnis software bukanlah bisnis iseng-iseng. ‘’Bisnis software harus jangka panjang, komitmen kepada pelanggan harus total,’’ tandasnya.

Komitmen itulah yang diberikan oleh Zahir sejak dikembangkan 13 tahun silam. ‘’Pada awalnya saya sangat sulit menawarkan Zahir Accounting kepada para pengusaha UKM. . Mereka tidak yakin dengan produk tersebut karena masih merupakan produk baru. Selain itu, mereka mengkhawatirkan komitmen jangka panjang PT Zahir Internasional terkait dengan layanan purna jual,’’ tutur peraih APICTA Award tersebut.

Untuk itu, Fadil berusaha meyakinkan calon pelanggan bahwa Zahir Accounting merupakan software yang sangat baik dan mudah diaplikasikan bahkan oleh orang yang tidak memahami dasar-dasar ilmu akuntansi sekalipun. ‘’Saya pun memberikan jaminan kepada para pelanggan bahwa mereka dapat menghubungi saya 24 jam setiap hari bila mereka menghadapi masalah,’’ ujarnya.

Tak hanya itu, Fadil menegaskan, bahwa pihaknya betul-betul serius mengembangkan Zahir Accounting. ‘’Sejak 13 tahun lalu saya hanya berkonsentrasi mengembangkan Zahir Accounting, dan tidak mengerjakan bisnis yang lain. Hasilnya, Zahir Accounting terus berkembang dari versi 1,0 hingga 5,0, dan kni dipakai lebih 8.000 perusahaan, serta menjadi market leader di bidang software akuntansi,’’ paparnya.

Tak hanya itu. Terobosan pemasaran pun terus dilakukan. Sejak Desember 2008, PT Zahir Internasional meluncurkan Zahir Merdeka yang memungkinkan para pengusaha UKM memanfaatkan software Zahir dengan system sewa (prepaid). ‘’Dengan harga sewa Rp 137 ribu per bulan, para pengusaha UKM itu memperoleh manfaat software akuntansi setara yang harganya Rp 4 juta kalau menggunakan system jual putus,’’ ungkap Fadil.

Fadil menyebutkan, sebetulnya di Indonesia banyak pemain di bisnis software. ‘’Namun yang betul-betul serius dan total masih relative sedikit,’’ tandasnya.

Ia mengemukakan, banyak pengembang software yang berpikir jangka pendek. ‘’Ketika ia berhasil mengembangkan sebuah software, lalu ada perusahaan besar yang membeli software tersebut dengan harga menggiurkan, dia lalu menjual software tersebut dan tidak lagi mengembangkannya. Dia sudah puas dengan uang hasil penjualan tersebut,’’ katanya.

Ada pula, kata Fadil, pengembang software yang lebih senang mengejar proyek-proyek pemerintah maupun swasta. ‘’Akhirnya dia hanya sibuk menggarap proyek-proyek. Dalam jangka pendek, mungkin hasil finansialnya besar, tapi dalam jangka panjang ia tidak bisa berkembang,’’ ujarnya.

Padahal, kata Fadil, kalau pengembang software itu mau bersabar dan totalitas dalam mengembangkan software buatannya, maka hasil berupa materi itu akan datang dengan sendirinya dan melimpah. ‘Kalau kita bersungguh-sungguh mengembangkan software dan berkomitmen jangka panjang, maka pada saatnya nanti software buatan kita akan menjadi produk terkemuka yang bisa memberikan hasil luar biasa,’’ tandas Fadil.

Sebelumnya, Koordinator Administrasi Tim Nasional PPHKI yang juga Direktur Kerja Sama dan Pengembangan Ditjen HKI Departemen Hukum dan HAM Ansori Sinungan mengatakan industri software di Tanah Air mempunyai potensi yang luar biasa. Apalagi saat ini, sekitar 500 perusahaan yang memproduksi software lokal dengan jumlah aplikasi mencapai 5.000 aplikasi. “Dalam empat tahun terakhir, industri kreatif termasuk industri software telah memberikan peran signifikan terhadap ekonomi nasional, dengan sumbangan 6,5% terhadap produk domestifk bruto (PDB),’’ ujarnya di Batam, April 2009

Dari pertumbuhan tersebut, kata dia, diperkirakan ada 2.500 lulusan sarjana baru yang diserap di sektor ini. ‘’Tahun ini pajak dari industri software diperkirakan mencapai delapan juta dolar AS,” papar Ansori Sinungan.***

0 komentar:

Posting Komentar

Tu comentario será moderado la primera vez que lo hagas al igual que si incluyes enlaces. A partir de ahi no ser necesario si usas los mismos datos y mantienes la cordura. No se publicarán insultos, difamaciones o faltas de respeto hacia los lectores y comentaristas de este blog.