Software lokal tumbuh tujuh sampai 11 persen per tahun.
JAKARTA-- Bisnis peranti lunak di Indonesia masih sangat menjanjikan. ‘’Saat ini bisnis software baru mulai berkembang. Kemungkinan akan berkembang lebih pesat lima hingga 10 tahun mendatang, ketika pengusaha menyadari betul pentingnya teknologi informasi untuk manajemen bisnisnya. Karena itu, saya yakin prospek bisnis software, termasuk software akuntansi di masa-masa yang akan datang sangat cerah,’’ ungkap Chairman PT Zahir Internasional, Fadil Fuad Basymeleh kemarin di Jakarta.
Ia mengatakan hal itu ketika berbicara mengenai keikutsertaan perusahaan yang dipimpinnya pada pameran Festival Computer Indonesia yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu-Ahad (10-14 Juni 2009). Namun, Fadil mengemukakan, jiwa kewirausahaan pebisnis software harus terus diasah. Sebab, bisnis software itu harus didukung dengan pelayanan yang memuaskan. ‘’Kita tidak bisa hanya menjual teknologi, lalu pembeli dilepaskan begitu saja tanpa mengetahui bagaimana cara mengaplikasikan teknologi tersebut,’’ ujarnya.Sebelumnya, Wakil Direktur Aspiluki, Riyanto Gozali mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan software local. ‘’Software local setiap tahun tumbuh antara tujuh sampai 11 persen. Hanya saja pangsa pasarnya masih 10 persen. Sedangkan produk software buatan asing, seperti Microsoft dan Oracle masih menguasai 80-90 persen. Tapi kami optimistis, produk software local semakin digemari,’’ tutur Riyanto Gozali pada peluncuran produk Zahir Merdeka di Jakarta akhir tahun lalu. Zahir Merdeka merupakan produk PT Zahir Internasional yang menggunakan system sewa (prabayar).
Riyanto menjelaskan, nilai transaksi software di Indonesia dalam setahun mencapai sekitar 2,5 miliar dolar AS. Namun produk software local yang terjual hanya 180 juta dolar. ‘’Jika perusahaan software local ingin bersaing, maka harus menyajikan produk berkualitas. Kemudian memasarkan ke segmen pasar yang baru, tidak berhadapan dengan perusahaan besar yang masih menggunakan software asing,’’ tandasnya.Menurut Riyanto, masih banyaknya perusahaan besar yang menggunakan software buataan asing lebih karena persoalan image saja. ‘’Tapi perusahaan software local jangan kecil hati. Dari 230 juta penduduk Indonesia, pasar masih sangat terbuka luas. Yang penting, buatlah produk local yang bermutu,’’ papar Riyanto seraya mengajak masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan produk software local.
Fadil menjelaskan, PT Zahir Internasional adalah software house yang mengembangkan software akuntansi bermerek Zahir Accounting. Sejak diluncurkan petama kali 12 tahun lalu, Zahir Accounting dijual dengan system beli putus, dengan harga berkisar dari Rp 1 juta sampai Rp 15 juta. Mulai Desember 2008, PT Zahir Internasional memberikan alternative kepada pelanggan untuk menggunakan Zahir melalui system prabayar (prepaid) yang dinamakan Zahir Merdeka. ‘’Dengan adanya Zahir Merdeka, pengusaha UKM yang tidak mau keluar uang jutaan rupiah untuk membeli software akuntansi, bisa memakai Zahir dengan sewa yang sangat murah,’’ tuturnya.Fadil menjelaskan, cukup dengan investasi hanya Rp 137 ribu per bulan, pelanggan mendapat manfaat yang sama dengan membeli software Rp 4 juta. ‘’Karena itu, kami menyebut Zahir Merdeka sebagai ‘Software Hebat, Harga Hemat’,’’ tandasnya.
Direktur PT Zahir Internasional, Muhammad Ismail Thalib mengatakan, sejak awal, Zahir Accounting tidak dirancang untuk akuntan atau ahli keuangan, namun justru untuk jajaran manajemen atau bahkan pemilik perusahaan ‘’Zahir sangat mudah dioperasikan bahkan oleh mereka yang tidak mengerti ilmu akuntansi sekalipun, sekaligus juga bisa digunakan untuk mengambil keputusan,’’ tandasnya.
Muhammad Ismail menambahkan, di antara kelebihan Zahir dari sisi teknologi antara lain adalah kemampuan dalam menyajikan berbagai data perusahaan dalam bentuk laporan, analisis maupun grafik secara otomatis. Hal ini sangat memudahkan manajemen atau pemilik dalam mengambil keputusan strategis,’’ tuturnya.Ia menambahkan, Zahir Merdeka tersedia dalam empat pilihan edisi, yakni Small Business Accounting yang dijual Rp 34 ribu, Flexy Money Rp 103 ribu, Flexy Trade Rp 137 ribu, dan Personal Rp 137 ribu. ‘’Harga tersebut untuk mengaktifkan software Zahir Merdeka selama 30 hari, lengkap dengan buku panduan dan video trainingnya,’’ kata Muhammad Ismail Thalib.***
0 komentar:
Posting Komentar